Semangat Kasih

JPIC Kalimantan Barat
3 Min Read
Semangat Kasih (By Bruder Gerardus MTB)

JPIC KALBAR- Sdra-Sdri yang dikasihi Yesus. Kasih dalam bahasa Inggris Charity, bahasa Latin Caritas oleh Thomas Aquinas diartikan sebagai persahabatan manusia demi Allah yang mempersatukan kita dengan Allah.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa kebiasaan mengasihi meluas tidak hanya untuk cinta akan Allah, tetapi juga untuk cinta akan sesama manusia.

Kasih dapat diartikan perasaan suka dan peduli terhadap seseorang atau sesuatu serta ada keterikatan yang lembut; sebagai sikap saling menghormati dan mengasihi Allah dan segenap ciptaan-Nya.

Sifat-sifat kasih seperti sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak pemarah, tidak menghitung kesalahan, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri (1Kor 13:4-7).

Hidup dalam semangat kasih dapat mengubah kita menjadi hidup baru.

Hari ini Lukas (7:36-50) mengisahkan tentang Yesus mengampuni seorang perempuan yang berdosa.

Ketika Yesus diajak makan di rumah seorang Farisi, Yesus berkata kepadanya (Simon), “Ada dua orang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, dan yang lain lima puluh dinar.

Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?”  Jawab Simon, “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Lalu Yesus berkata kepada perempuan itu, “Dosamu telah diampuni.”

Lanjut-Nya, “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat.”

Yesus menyadarkan seorang Farisi (Simon) dengan sebuah pertanyaan siapakah yang paling mengasihi pelepas hutang itu?

Kemudian Yesus menunjukkan tindak konkret dari perempuan, yakni membasuh kaki-Nya dengan air mata, menyekat dengan rambutnya, mencium kaki-Nya dan meminyaki dengan minyak wangi.

Tindakan perempuan tersebut mengungkapkan sikap ketulusan dalam penyesalan dan bertobat, sementara orang Farisi tidak melakukan itu.

Yesus menerima perempuan itu dengan semangat kasih, dosamu telah diampuni, imanmu telah menyelamatkanmu, pergilah dengan selamat.

Bruder Gerardus MTB – Blog Pribadi

Proses penyadaran yang ditunjukkan Yesus berlaku juga untuk kita. Berhadapan dengan orang yang berdosa atau bersalah, kita mesti mengedapankan semangat kasih, karena kita mengenal dan menjadi murid Yesus.

Tandanya kita mentaati perintah-Nya. Siapa yang tidak mentaati perintah-Nya, dia itu pendusta dan tidak ada kebenaran padanya.

Orang yang memelihara sabda Yesus dan melakukannya, benar-benar memiliki kasih Allah dengan sempurna. Jika kita berada dalam Kristus, hidup kita juga seperti Kristus (1 Yoh 2:3-6).

Mari kita belajar hidup dalam semangat kasih, sehingga hidup kita menjadi baru. Karena kita sendiri juga orang berdosa yang mendapat pengampunan dan belas kasih dari Allah, mengapa kita menghakimi, membuat stigma negatif terhadap sesama?

Pada tahun 2016 Paus Fransiskus mendeklarasikan “Tahun Pengampunan” dan mengatakan bahwa bukan dengan cara menghakimi kita akan berhasil membawa mereka yang tersesat untuk kembali ke jalan yang benar.

Cara kita adalah semangat kasih! Semoga, ya semoga Tuhan memberkati. Pace e bene (*** Br. Gerardus Weruin, MTB  19 September 2024).

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *